Materi PASKIBRA

KOMANDO KESATUAN
PASUKAN PENGIBAR BENDERA SEKOLAH
SMA N 1 KALIREJO LAMPUNG TENGAH
Sekretariat : SMA N 1 Kalirejo Jl. Raya Sridadi Telp. (0729) 370597



SEJARAH BENDERA dan PASKIBRAKA

Bendera adalah secarik kain yang diberi warna atau gambar tertentu, dengan ukuran yang tertentu pula, yang mewakili JIWA dan KEPRIBADIAN suatu bangsa yang membedakan dengan bangsa yang lain.

Bendera Kebangsaan/Negara/Nasional merupaka Lambang kedaulatan, Kehormatan, dan kemerdekaan yang bentuk, ukuran, gambar, dan warna ditetapkan oleh Pemerintah Negara Itu.

Bendera Negara Indonesia adalah  dua buah kain warna merah dibagian atas dan warna putih dibagian bawah yang dijahit dengan perbandingan panjang : lebar adalah 3 : 2.

Penggunaan warna merah dan putih sebagai simbol bagi bendera Indonesia disebabkan kedua warna tersebut telah menjadi perlambang bagi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu dalam berbagai kegiatan adat, keagamaan, dan kemsyarakatan. Merah melambangkan keberanian dan putih melambangkan kesucian.

Selain itu pada zaman kerajaan MAJAPAHIT berkuasa, dengan daerah kekuasaan meliputi hampir seluruh wilayah nusantara bahkan hingga negeri Cina, panji-panji/bendera yang digunakan sebagai simbol kejayaan MAJAPAHIT juga terdiri dari warna merah dan putih.

Dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan Indonesia, secara resmi dan pertama kali digunakan merah-putih sebagai bendera kebangsaan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia adalah pada KONGRES PEMUDA INDONESIA II pada tanggal 28 Oktober 1928 yang diikuti oleh organisasi-organisasi pemuda di Indonesia pada saat itu, diantaranya JONG JAVA, JONG SUMATRA, JONG ISLAMIETEN BOND, JONG CELEBES, SEKARUKUN dan lain-lain. Pada kongres tersebut dikumandangkan  lagu Indonesia Raya dan bendera merah putih dikibarkan dalam ruangan selama kongres tersebut berlangsung.

Proklamasi Kemerdekaan Republi Indonesia (RI) dikumandangkan oleh Ir. SOEKARNO dan Drs. MUH. HATTA pada hari Jum’at 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB bertempat di jalan pegangsaan no. 56 Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan Pengibaran Bendera Merah Putih oleh dua orang anggota PETA. Yaitu S. SUHUT dan LATIEF HENDRANINGRAT dengan pembawa baki SUKARNI. Bendera tersebut dijahit oleh ibu FATMA WATI SOEKARNO dan selanjutnya disebut bendera PUSAKA.

Karena terror sekutu (Belanda) semakin meningkat, pada tanggal 04 Januari 1946, Presiden Ir. SOEKARNO dan Wakil Presiden M. HATTA meninggalkan Jakarta Menuju Yogyakarta.
    
Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI yang pertama, Presiden SOEKARNO memerintahkan Mayor (Laut) HUSSEIN MUTTAHAR untuk menyelenggarakan upacara peringatan proklamasi kemerdekaan RI di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta. Dan untuk menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, ditunjukkanlah 5 pemuda (3 putri dan 2 putra) perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta untuk mengibarkan Bendera Pusaka, Yang selanjutnya disebut Regu Pengibar Bendera Pusaka (RUKIBRAKA).

Pengibaran ini juga dilaksanakan pada tahun 1947 dan 1948 dengan petugas 5 pemuda sebagai symbol dari Pancasila,

Tanggal 19 Desember 1948, Belanda Melancarkan Agresi Perang II sehingga Bendera Pusaka yang menjadi symbol kemerdekaan Indonesia harus di selamatkan. Presiden SOEKARNO memerintahkan Mayor (Laut) HUSSEIN MUTAHAR untuk menyelamatkan bendera pusaka tersebut dan menyerahkan kembali kepada beliau jika keadaan sudah aman.

Dengan cara memisahkan bagian merah dan bagian putih dari bendera pusaka. Dengan membuka jahitan yang menyambungkan warna merah dan putih yang dibantu oleh ibu PERNA DINATA, selanjutnya kedua helai kain merah dan putih tersebut diletakkan dalam dua kopor pakaian Bp. HUSSEIN MUTAHAR untuk diselamatkan.

Pada pertengahan bulan juni 1949, ketika keadaan mulai aman, Bp. HUSSEIN MUTAHAR menyerahkan kembali bendera  pusaka kepada Presiden SOEKARNO melalui utusan beliau Bp. SUDJONO, dengan terlebih dahulu menjahit kembali persis dibagian lubang jahitan aslinya. Namun sekitar 2 cm dari ujung bendera terdapat kesalahan jahit.

Pada HUT tahun 1949, kembali bendera pusaka dikibarkan dihalaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.

Tanggal 28 Desember 1949, Presiden SOEKARNO kembali ke Jakarta untuk menjalankan tugas sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan bendera pusaka turut dibawa ke Jakarta. Dan untuk pertama kalinya peringatan HUT RI diperingati di Jakarta yaitu pada tanggal 17 Agustus 1950.

Tahun 1950-1966, Regu-regu Pengibar Bendera Pusaka dibentuk dan diatur oleh Rumah Tangga Kepresidenan, dengan menggunakan Pasukan Pengaman Presiden (PASPAMPRES) dan bukan perwakilan pemuda.

Pada tahun 1966, Bp. HUSSEIN MUTAHAR diangkat menjadi Direktur Jendral Urusan Pemuda dan Pramuka (DIRJEN UDAKA).

Tahun 1967, Bp. HUSSEIN MUTAHAR diminta oleh Presiden SOEHARTO untuk mempersiapkan upacara Peringatan HUT RI ke XXII di Istana Merdeka, dan terbukalah kesempatan untuk mewujudkan cita-cita beliau mendatangkan pemuda/pemudi utusan propinsi dari seluruh Indonesia. Namun waktu yang sangat mendesak, maka pada tahun 1967 dilakukan uji coba dengan meminta bantuan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarata, dengan mengambil para penegak untuk dididik dan dilatih menjadi anggota Pasukan Pengerek Bendera Pusaka (PASKEREKA) dengan pola latihan pemuda “Pandu Ibu Indonesia Ber-Pancasila”.

Baru pada tahun 1968 mulai dipanggil pemuda pelajar SMTA utusan propinsi seluruh Indonesia yang mengirimkan masing-masing 2 utusan (putra dan putri) dan pasukan ini dianggap sebagai pasukan pertama, namun pasukan yang terakhir mengibarkan bendera pusaka.

Pada tahun 1969 kondisi bendera pusaka sudah terlalu tua dan tidak mungkin lagi dikibarkan, maka dibuatlah DUPLIKAT BENDERA PUSAKA dari bahan sutera alam dan alat tenun asli Indonesia dengan warna merah dan putih ditenun menjadi satu tanpa ada jahitan, yang selanjutnya dibagikan kepada daerah tingkat I dan daerah tingkat II diseluruh Indonesia pada saat itu

Tahun 1973 Bp. IDIK SULAIMAN melontarkan gagasan nama untuk anggota pengibar dengan sebutan PASKIBRAKA.
PAS                 : dari kata PASUKAN
KIB                 : dari kata KIBAR yang bermakna PENGIBAR
RA                   : dari kata BENDERA
KA                  : dari kata PUSAKA
Sehingga mulai saat itu sampai sekarang, singkatan Pasukan Pengibar Duplikat Bendera Pusaka adalah PASKIBRAKA


Andi Azhar = Paskibra ’05                                                                                                                                                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar